Seperti kita tahu, Eco Indicator merupakan sebuah panel indikasi pada speedometer yang memiliki fungsi memberitahu pengendara bahwa si rider sedang mengendari motor dengan cara hemat bahan bakar, Economic Riding Mode.
Saat ini, hampir semua Motor-motor matic mengaplikasikan fitur ini khususnya motor Honda dan Yamaha seperti BeAT, Scoopy, Vario, Mio, SoulGT, Fino dan yang lainya, bahkan motor naked seperti Byson saja mengaplikasikan Indikator ECO.
Pabrikan memiliki cara tersendiri dalam menyampaikan bahwa “ini loh kamu sedang berkendara ekonomis, BBM-mu irit” ya semacam pesan itu kepada pengemudi. hehe.. Makanya untuk BeAT dan Mio berbeda cara penyampaianya.. ya, sebenarnya bukan hanya BeAT dan Mio melainkan motor Honda dan motor Yamaha.
Perbedaan ECO Indicator Honda BeAT dan Yamaha Mio
Meskipun sama-sama memberikan indikator irit dan informasinya hampir sama pada intinya.. yakni kecepatan stabil di putaran mesin menengah dengan kecepatan 20 Km sd 60 Km, maka dengan gas stabil di kecepatan tersebut bisa diindikasikan motor dikendarai secara irit BBM.. jadi sebenarnya tanpa indikator, begitulah cara mengendari motor (khususnya skutik) 110-125 cc dengan irit konsumsi bensin.
Pada Indikator Yamaha Mio series, Fino dan SoulGT.. Indikator Ekonomis diberi tanda lampu menyala dan tidak menyala. Lampu menyala pada saat motor dikendarai dengan kecepatan stabil pada 20 sampai 60 kilometer per jam.. artinya pada sebelum 20 kpj dan melebihi 60 Kpj ECO indicator mati.
Sementara pada Indicator motor-motor Honda seperti BeAT, Scoopy dan Vario, Indikator Ekonomis diberi 2 tanda nyala lampu yakni Kurang terang pada kecepatan 0-20 km/j dan menyala terang pada kecepatan 20-70 km/jaman dan akan mati pada kecepatan melebihi 70 km/jam.
Nah, cuma itu perbedaanya.. sebenarnya pada intinya sama saja, hanya Indikator pada BeAT dibuat lebih lengkap, kalau motor cibawa kecepatan tinggi=boros (ECO Indictor tidak menyala) sementara jika terlalu pelan kurang irit (Indikator mbleret).