OEM atau Original Equipment Manufacturer adalah salah satu solusi terbaik untuk menjawab permasalahan mengenai regulasi Modifikasi Motor yang nantinya akan berdampak lebih aman untuk pengguna dari razia maupun dari segi keselamatan.
Para produsen aksesoris yang bekerjasama dengan pabrikan untuk menghasilkan produk aftermarket berstatus OEM seperti contohnya Knalpot Racing, Sokbreker atau yang lainya tentu sudah menjalani tes uji kelayakan, keselamatan dan compatibility untuk motor itu sendiri, jadi dirasa aman dan sesuai dengan regulasi. (Baca: Yamaha ajak produsen Aksesoris jadi OEM, Aman tilang!).
Jadi dengan OEM, dari hasil pengujian dan tes yang dilakukan pihak pabrikan, produk dirasa layak digunakan dan tidak bertentangan dengan Undang-undang (Lihat: Modifikasi Motor itu ditilang, denda hingga 24 juta) dan juga tidak perlu dilakukan uji tipe seperti yang di-sarankan Polri (Baca: Polri: Boleh Modifikasi Motor, asalkan..).
 |
| Honda CB150R dengan Knalpot OEM Pro Speed |
Seperti kasus Knalpot Racing contohnya, saat ini sudah banyak produsen knalpot yang bekerjasama dengan pabrikan dengan status OEM, seperti Yamaha dengan Akrapovic dan Sakura contohnya, diaplikasikan di motorsportnya Vixion, R15 atau R25, atau Honda dengan Prospeed yang melekat pada All New Honda CB150R Streefire. Jadi modifikasi ganti knalpot Racing yang sudah berstatus OEM bukan suatu pelanggaran (Lihat: Pakai Knalpot Racing masih di tilang?).
Yup, jadi pakai produk OEM merupakan salah satu solusi sob.. untuk Otivers yang mau melakukan Modifikasi ringan, jadi kami rasa aman untuk menggunakanya. Ini sekaligus menjawab pertanyaan tentang mengganti knalpot. biasanya knalot Racing sudah dilengkapi DB killer dan tingkat kebisinganya sesuai dengan regulasi, apalagi kalau sudah berstatus OEM. BlogOtive
